Terdapat tiga komponen yang sangat penting dan menjadi acuan keberhasilan proses belajar mengajar dalam Kurikulum Merdeka, yaitu: CP (Capaian Pembelajaran), ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), dan Modul Ajar. Mengingat pentingnya penyusunan CP, ATP, dan Modul Ajar tersebut, maka guru harus bisa menyusun CP, ATP, dan Modul Ajar dengan benar sesuai dengan kondisi siswa serta hasil asesmen siswa yang diampu.
Dalam Kurikulum Merdeka, Modul Ajar disusun sesuai tahap perkembangan peserta didik, dengan mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang didalamnya berisikan materi, metode pembelajaran, batasan-batasan, serta cara evaluasi kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang secara sistematis dan menarik untuk membantu mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul ajar merupakan hasil implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan Capaian Pembelajaran sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuannya. Satuan pendidikan diberikan kebebasan atau keleluasaan dalam membuat keputusan sesuai dengan angket penyusunan kurikulum Mandiri. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan dan kemauan guru, tenaga kependidikan dan satuan pendidikan dalam mengembangkan operasional kurikulum di sekolah.
Salah satu langkah sebelum pembelajaran adalah asesmen awal. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar siswa. Penyusunan modul ajar disesuaikan dengan capaian pembelajaran fase atau tahap perkembangan peserta didik. Pembuatan modul ajar ini membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran lebih optimal.
Maka dari itu guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam menyusun Modul ajar dengan baik, benar, dan relevan sesuai dengan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 262/M/2022, MKKS SLB Se-Kabupaten Magelang menyelenggarakan Workshop Pembuatan Modul Ajar Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SLB Se-Kabupaten Magelang. Narasumber dari kegiatan Workshop tersebut adalah Drs. Sugiranto, M.Pd selaku Pengawas PLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Provinsi Jawa Tengah.
Workshop ini merupakan salah satu bentuk upaya peningkatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Dalam penyampaiannya Narasumber menjabarkan materi pembuatan Modul Ajar untuk Semua Mata Pelajaran di tiap tingkatan kelas yang berdasarkan hasil asesmen awal tiap peserta didik guna menentukan fase capaian pembelajaran, serta Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mencakup minimal satu Dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Ada 6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni:
- Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;
- Dimensi Berkebhinekaan Global;
- Dimensi Bergotong Royong;
- Dimensi Mandiri;
- Dimensi Bernalar Kritis;
- Dimensi Kreatif.
Dalam setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi sub-elemen.
Tahapan perencanaan proyek sebagai berikut:
- Merancang alokasi waktu dan dimensi Profil Pelajar Pancasila;
- Membentuk tim fasilitasi proyek;
- Identifikasi tingkat kesiapan satuan Pendidikan;
- Pemilihan tema umum;
- Pemilihan topik spesifik;
- Merancang modul proyek.